Jumat, 04 Februari 2011

Turbulensi

0 commentfootprint
Hati'nya' sedang mengumpulkan gemuruh.
Banyak tanda tanya dan seru yang berturbulensi di dalamnya.
No answer. No commanding.
'Dia' meringkuk di pusat pusara halimun. Menggigil ketakutan. Meskipun begitu 'dia' tetap bertahan untuk tak terhempaskan.
[monolog]
"Tuhan, sorotan sinar putih yang Kau  berikan waktu itu kemana perginya?"
"Aku seperti melihat jembatan putih yang menghubungkanku dengan Mu, tapi kali ini mana?"
"Perbuatanku kah ini, yang merobohkan hingga ke dasar jurang?"

dia berteriak. putus asa. menghempaskan tubuhnya. dan membiarkan halimun menelannya.



 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template