Kupikir kau hanya memaknai cinta sebagai kebiasaan. Lalu, bagaimana jika ragaku kehilangan makna? akankah kau mencari kebiasaan lain yang kan terus melengkapimu?
Aku tak meyalahkan siapa atas kepergianmu. Pun aku tak merutuk Tuhan atas kealpaanmu. Jika sekarang pikiranku tak lagi memperbincangkanmu, anggap saja aku telah berdamai pada diri sendiri. Tak mengapa jika kau memilih jalan kiri sedang aku dari seberang kanan. Yang kutahu kita punya tujuan yang sama, hanya saja kita tak lagi bisa seiring. Karena aku tak ingin dibebat.