Senin, 30 Januari 2012

dear bintang,

0 commentfootprint
dear bintang,
entah sejak kapan aku terlalu melankolis
menunggu sinar kerlipmu di bangku tua reyot depan rumahku,
ditemani angin malam yang mencoba merasuki tubuhku,
tunggu saja sampai kapan tubuh ini tak lagi kuat menampung turbulensi angin malam

dear bintang,
taukah kamu?
Aku merindukan kerlingan di malam yang selalu membuatku tepekur
memandangi singgasana tempatmu menggantung yang tak berujung
mensyukuri setiap jengkal tanah yang selalu kupijak
meratapi kisah hidupku sedetik yang lalu,
yang tak pernah aku sanggup memutarnya kembali
menelanjangi gulitanya malam yang pekat memikat
meninabobokan sementara sisa memori yang pelik melilit
dengan sebuah helaan panjang saat kau mengerling manja
aku begitu kecil di bawah sini, bintang

dear bintang,
taukah kamu disini ada yang merindu?
melihat sekumpulanmu membuat mataku terpantul siluet seorang sosok,
sosok yang akhir-akhir ini sering mondar mandir di kepalaku
sosok yang membuat sebuah pertanyaan "mengapa" menjadi tak berguna
karena sulit terdefinisi jawabannya
sosok yang membuat bibirku selalu tersenyum membentuk huruf "ba" tanpa titik di bawahnya

dear bintang,
mana temanmu?
berpipi bulat,marun merona setiap siklus di ujung puncak
kulihat dia malu2 berselimut mega
ah, gak asik

dear bintang,
kenapa kau begitu memesonaku?
menggantung lentik di belantara angkasa
melirik manja, seperti seorang geisha yang malu2 kepada tuannya
merayu para pemujamu tuk tak beranjak selangkahpun tuk memandangimu
kau sungguh sialan!
aku terpesona dibuatmu!

dear bintang,
sebenarnya bagaimana rupamu?
apakah kau memakai topeng selama ini?
topeng yang disebut "jarak"?
hanya tuk menyenangi pemujamu agar kau selalu terlihat cantik?
atau selama ini kuhanya memang melihat bayang kerlingmu yang semu?

dear bintang,
entah sebagaimanapun rupamu, aku terlanjur terpesona
kapan-kapan, bolehkah aku memegang wajahmu?
Tolong sampaikan ijin kepada penciptamu Yang Agung.



dari yang selalu menatapmu pukul tujuh malam,

me.

Jumat, 27 Januari 2012

The Second Last Child

0 commentfootprint
Akhirnya tadi saya mengunjungi bude di Karanganyar semenjak sekian lama meninggalkan rumah tersebut dan hidup mandiri di kosan. Merasa bersalah banget sebenarnya gak pernah maen ke sana lagi, cuman emang banyak aral melintang, yang menghadang, dan menerjang, yaah jadinya memang jarang maen. Padahal anak-anak kecilnya pada ngangenin.

Ehm bicara soal anak kecil , di tempat sodaraku itu ada anak kecil perempuan kelas 2 SD ya kira-kira umurnya 8tahunan, sekarang udah tinggi, padahal terakhir saya liat masi pake pakaian anak TK, kecil, ingusan, :D, kuciumi rambutnya, ah khas sekali baunya, anak kecil itu khas bau matahari, silahkan deskripsikan sendiri bau matahari itu seperti apa :))

Sebenarnya, dulu saya tak terlalu suka dengan anak kecil, malah sekarang kebalikan, kalau liat anak kecil berpipi tembem gitu rasanya pengen tak ciumi sampe pipinya abis. Muahahaha
Mungkin alasan yang agak logis kenapa saya dulu tak terlalu suka anak kecil adalah karena saya hampir akan menjadi seorang kakak dari adek perempuan.

Namanya Aisyah Zulfa, lahir 15 tahun silam, dimana RA Kartini lahir pada tanggal yang sama, 21 April (1997). 
Kalau saja dia memang terlahir, mungkin sekarang tiap pulang magelang bisa hang out bareng adek
Kalau saja dia memang terlahir, mungkin sekarang kita bisa berbagi bantal dan selimut bareng
Kalau saja dia memang terlahir, mungkin sekarang lagi heboh masa pubertasnya
Kalau saja dia memang terlahir, mungkin sekarang lagi pusing-pusingnya mau masuk SMA mana
Kalau saja dia memang terlahir, mungkin sekarang sering pinjem2an baju
Kalau saja dia memang terlahir, mungkin di rumah saya gak akan sekangen ini :(.

Adeku si upa, menurut nasab dia akan menempati urutan keempat setelah saya, kata ibuk dia menelan air ketuban terlalu banyak, telat lahir dari jadwal kelahiran normal. Lahir ke dunia tanpa nyawa. Tapi kupikir, dia terlalu jengah pada dunia, ketika itu sedang masa-masa krisis moneter, dunia berkecamuk, tak ayal keluarga kami pun mengalami dampaknya. Mungkin umur saya yang baru 6 tahunan, belum terlalu mudeng bagaimana rasanya ditinggalkan, satu2nya anggota keluarga inti abah saya yang udah menemui Sang Khalik. Tapi, sejak itu saya gak terlalu suka dengan anak kecil.

Lauful Mahfuz ternyata mencetak aksara lain, 11 tahun kemudian, Tuhan menghembuskan sebuah nyawa dalam rahim ibuku. Sekeluarga panik bukan main, bagaimana ini dengan usia rawan ibu saya. Menurut dokter, beliau berada dalam usia rawan untuk mengandung lagi, pilih anak atau ibu yang selamat? Macam maen dadu saja itu nyawa dipertaruhkan, astaghfirullah. Pertaruhan ini seperti maen biaya peluang, mana yang paling banyak diuntungkan mengambil suatu tindakan. Tapi ini maen nyawa meeen, u should be kidding me broo, its not a joke! Kasian, kalo tiap hari ngeliat ibuk saya,sampe2 beliau melakukan segala cara yang dianjurkan dokter, dan mejiknya memang bayinya gak mau turun dari kandungan, subhanallah, ini bayi mejik sekali, finally he was born this way. Tuhan memang Maha Adil, mengirim pengganti si upa tuk menemani masa tua abah-ibuk saya.

si anak tengil, masyaallah polahnya =.=", tp punya sesuatu yang bikin saya envy yaitu bulu matanya yg panjang dan lesung pipinya, oh mygosh even i dont have them 
Saya kangen mantan calon adek kandung saya, rasanya pengen nangis, gimana sih rasanya ditinggal pisah dunia itu? Nyesek. Meski belum pernah bertemu, dan tak akan pernah kuciumi pipinya, melihat tawanya, dan memanggilku "mbak sayang", kangen ini gak akan pernah hilang. Maap dek, mbk gak kan pernah bisa ngasih boneka atau another cuties thingy di hari ultahmu, mungkin hanya bisa dengan sebungkus Surat Yasin yang berpitakan Al-Fatihah untuk menemanimu dalam rumah merah basah yang berdinding pun tidak, hanya sebuah gundukan yang tak bernisan, berhiaskan rumput liar yang tak malu-malu menyembul disisi kanan kirinya, dan hanya dipisahkan sejengkal kaki orang dewasa dengan "rumah-rumah" lainnya.

Mbak kangen, moga jumat depan bisa mampir ke "rumahmu" ya? :') Love u, titip salam buat Malaikat Ridwan.

Kamis, 26 Januari 2012

Kokain

0 commentfootprint


Rindu itu seperti kokain,
sekali hisap kita bakalan ketagihan,
rehabilitasinya adalah sebuah pertemuan.

Rabu, 25 Januari 2012

The Blessing Thingy

0 commentfootprint
22 januari 2012

Siapa yang bakalan menyangka ini hari adalah sesuatu banget, saya pun tidak. I even cant describe how it feels look like. Berasa plong, lega banget. Memang ini bukanlah suatu akhir yang memberi kepastian how ending it will be. Tapi yang saya tahu pasti ada semacam “horcrux” yang saya simpan, berusaha saya jaga, dan sampai tangan Tuhan akan berkehendak apa. Tuhan, saya sangat bersyukur, apa yang saya inginkan benar-benar menjadi anugerah. Would YOU mind make it longlast, GOD? Hehehehe. Saya sadar bakalan ada barriers, jalan aja gak selamanya mulus, ya karena topografi bumi gak lempeng-lempeng gitu aja. Pernah mikir gak kalo kehidupanmu itu layaknya bumi berputar? Ada revolusi yang menyebabkan musim berganti, waktu yang terus bergulir membuat kehidupanmu bergerak dan berimpact pada bagaimana kamu merasakan kehidupanmu tersebut. Seperti musim, yang silih berganti sesuai dengan porsi waktunya.
Tuhan, saya sadar, saya cuma salah satu dari triliunan ciptaanMu di alam semesta ini. Apalah artinya sebutir pasir di padang gurun. Ya saya seperti itu. Tapi, setiap molekul pasir itu pun tak berpermukaan sama dengan molekul-molekul pasir lainnya. Saya yakin, saya pun tak sama dengan makhluk ciptaanMu lainnya. Engkau merancang sedemikian rupa hingga orang lain pun tak ada yang seidentik saya sekecil organ tubuh saya, atau sespesifik sifat, tingkah laku, etc.
Nah, mulai sekarang, horcrux itu saya taruh di salah satu bilik hati saya. Ada yang menempati, berusaha untuk tinggal dan membuat semuanya nyaman, entah itu hatiku dan hatinya. 
Jujur, saya takut saya tak bisa menjadi seorang yang bisa benar-benar melengkapi, entah dari dulu jika membuka hubungan dengan orang lain, saya takut mengecewakan atau terlebih dikecewakan. Dengan sifat saya kadang-kadang yang memang tak peka, cuek, atau serentetan kekurangan saya, kumohon jadikan semua itu sebagai sebuah koreksi untuk diriku dan dirinya. Saya menyayanginya karena dia adalah dia, bukan karena dia adalah siapa. Tuhan, saya ingin ini untuk yang terakhir kalinya, saya benar-benar menyayanginya untuk saat ini dan jaga rasa sayang kami untuk seterusnya. Tunjukkan jalanMu, bagaimana mencintai makhlukMu karena Engkau. :) Tuhan, saya bahagia. :)))


dari aya, yang ingin menyayangimu secara sederhana :)

Jumat, 20 Januari 2012

Be for eve rrrr!

2 commentfootprint
19 januari 2012

Sewaktu saya beberes pagi tadi, saya dsms oleh seseorang yang ngasi tau kalo ada Sheila on7 di acara musik stasiun tivi swasta, berhubung saya telat membuka inbox hape jadi ya ketinggalan deh nontonnya.
Habis itu, saking penasaran saya pantengin terus acara tivi itu. How lucky me, i could see them playing more songs.
Hujan Turun, Jadikan Aku Pacarmu, Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki.
Sampe2 sheilaon7 direkuest khusus pada lagu terakhir demi penonton yang gak puas, saya pun akan teriak hal yang sama jika memang ketemu di depan mereka, "yeaaah, we want more, more, more songs, dutaaaaa" sambil lonjak-lonjak kayak orang kesurupan.
Jujur, mungkin saya terlalu berlebihan ya menanggapi band satu ini.
Tapi gak tau kenapa suara om Duta itu bikin adrenalinku terpacu, entah meskipun lagunya selow sekalipun. Rasanya pengen teriaaak "om dutaaaaaaaaaaaaaaa, i loph yuuuuh por eperrrrrrr" Suaranya khas banget, semelengking-lengking sekalipun suaranya stabil seksi.
Euhhhhh, my gosh! Mungkin karena faktor band ini exist sejak 16 tahun lalu, sejak saya masi duduk di bangku SD, rasanya kalo ndengerin lagu-lagunya keinget jaman-jaman SD dulu. Yah, mendengarkan lagu-lagunya semacam membuka kotak kenangan.
Gak bisa gak histeris kalo liat penampilan beliau2 ini. Euh. Walau mungkin saya adalah sheilagank yang durhaka, pernak pernik saya gak punya,kalo ditanya tentang mereka pun mungkin hola-holo gak ngerti, yang saya jelas tau adalah saya pecandu suara seksi om duta dan lagu2nya. *beri aku tissue, aku uda mau ngeces ini*
Sempet keinget saya pernah mau nangis gara2 uda nonton secara live, nungguin manggung selese, niat mau foto bareng gak jadi gara2 gak bisa nyelonong ke backstagenya waktu itu.
Uda dua kali nonton langsung, dua kali itupun saya gagal mendapatkan fotonya, aaah hanyaa foto ya allah sulitnya minta ampun.

Apa sih ya yang membuat saya begitu tergila-gila dengan mereka? Jujur, mungkin jika Duta bukan vokalisnya, gak akan segreget ini.
Listen his voice, ndewo sekali. Bikin melting, yah yang seperti saya bilang tadi, suaranya itu bisa membangkitkan kenangan.
Entah itu kenangan yang berhubungan dengan lagu-lagunya atau, kenangan di luar jalur yang bahkan tak berhubungan dengan jalan cerita hidup saya.
Saya kadang bisa sampai nangis nyayat kalo ndengerin "Yang terlewatkan", atau menangis terharu dengan lagunya "Sebuah Kisah Klasik untuk Masa Depan", awesome :")!!
Kenangan itu muncul seperti sebuah diorama yang bergerak di depan keningmu. Walau tak nyata, dia seolah-olah memutarbalikan waktu sejenak, melongok masa lalu, merunut alur ceritanya, dan kembali ke masa depan, mengabarkan kepada orang di masa depan bahwa dulu ada waktu yang dihabiskan dengan berbagai kisah dengan sejuta senyawa partikel yang memenuhi otak limbik.
Inget dulu waktu SD, masi satu masa dengan sheila on7, ketika masi banyak penyanyi kecil seperti eno lerian, bondan prakoso, maissy, chikita meidy, trio kwek2, joshua.
Saat anak2 kecil memang menyanyikan lagu yang sesuai dengan umur mereka, gak seperti sekarang, umur 5 tahun aja udah jadi chibi atau s*mashblast (apaan sih nama fans clubny itu, au ah), baca komik doraemon yang diselipin ke buku pelajaran, biar ibuk tau kalo aku lagi belajar, trus inget sering liat temen2 cowok pada mainan tamiya atau crushgear, walo ngeces pengen punya.
Mainan kartu hadiah hologram yang kalo di-tos-in gambar mana yang muncul dia yang akan menang, dulu kakak saya sampe punya ratusan gambar. Menang terus.
Maem mie fajar atau anak mas yang dikremes-kremes trus temen-temen pada minta, sampe yang kesisa cuma bumbunya doang, atau beli coklat gambar ayam jago, kalo gak coklat bulet-bulet yang kayak koin itu, trus heboh kalo hewan peliharaaanya mati gara2 jarang dikasi makan walau itu gak aseli, yeah tamagochi. :")
Terus tuker-tukeran kertas binder lucu-lucu, ngiri banget kalo temen uda punya sebinder full. Trus lucu banget keinget dulu beli pulpen yang wangi banget dan gosipnya itu pulpen narkoba, huahahha, dan ngerasa kurang gaul kalo belum ngisi diary temen "My Biodata". Hahahah (saya nulis ini sambil ndengerin sheilaon7, jadi keinget semuanya:"))

Sampe ketemu lagunya "yang terlewatkan" lagu terngenes yang pernah ada bagi saya, suka sama orang bertahun-tahun dan pada akhirnya saya tau dia menemukan yang lain.
Atau beberapa lagu yang sempet jadi themesong cerita saya dulu, dan pada akhirnya emang jadi lagu kenangan lagi. :")


Minggu, 15 Januari 2012

TheDeepestConfession

0 commentfootprint
Sore ini.

Ada beberapa percakapan yang sadar atau sangat sesadar-sadarnya agak menyentil keababilanku. Pewh. =.="
Bingung mulai cerita darimana. 
Mungkin sebelumnya saya minta maav dulu yang sebesar-besarnya buat temen2ku, yang secara sengaja atau gak sengaja melihat perubahanku yang agak disgusting sih menurutku. Iya, saya seperti berubah alay dan ababil.
Berawal dari social media, saya akui semenjak ponsel mempermudah saya untuk mengakses socmed, segala macam yang unimportant things sekalipun menjadi suatu "keharusan" yang harus dishare atau dipublish. Twitter misalnya, i can tweet as much as i can in whatever condition. Semacam ada otak limbik yang nyuruh mengabadikannya dalam socmed 160 karakter itu. Apapun itu.
Apalagi semenjak saya sedang dalam fase "merah jambu" begini, segala sesuatu yang mengusik, mengganggu dan saat memikirkannya pun rasanya pengen saya tweet saat itu juga. Padahal gunanya apa? Social media itu seperti menyuarakan sesuatu yang pada dasarnya kamu ingin orang lain tahu tapi seolah-olah orang lain tidak tahu atau tahu secara tidak sengaja. Kemudian membuatnya menjadi suatu bahan omongan atau pembicaraan hangat dengan temenmu sekedar untuk bahan obrolan yang mengasyikkan. Seolah-olah socmed yang kamu punya itu adalah suatu ruang "private release", seumbar-umbarnya kamu ngomong gak inget padahal itu dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun, seperti " my social media is only my own world".
Dan saya mengalaminya, saya gak sadar segala sesuatu yang saya share dan publish itu bakalan jadi semacam "stereotip" bagi saya. Buktinya saya yang dianggap galauers.lah, alayers.lah, atau ababil.lah, padahal yang saya rasakan ketikamenulis itu semua tanpa bertendensius untuk menjadi "bagian apa yang mereka katakan".
Sedihlah ya jujur, sapa sih yang mau dikatain begituan, wong saya aja disgusting kalo ada temen yang updet urusan pribadi mereka, pamer afeksi ke pacar lewat fb atau twit, emang hapenya gak ada layanan sms apa yah, atau 5 detik ganti status, annoying lah. Ternyata kayak gitu itu suatu behaviour yang gak sadar mereka lakukan. Oh my gosh, sepertinya saya harus mulai menata etika menulis saya di socmed. Makasi lho ya uda diingetin :)))

Sabtu, 14 Januari 2012

Kembali ke jaman Megalithikum

0 commentfootprint
Hikmah dari beberes kamar, gudang, lemari atau something like that adalah bakalan nemuin sesuatu yang memorable. That's it. 
Berhubung memang sedang having quality time banget alias sedang banyak waktu yang dianggurin buat refresh otak, iseng-iseng bongkar-bongkar lemari pakaian sama lemari yang isinya data2 orang rumah.
Pas bongkar lemari, gak tau kenapa ada gitu nemu pakaian jaman SD. Gilak, ini baju dari jaman batu apa? Kaos warna merah yag aku inget banget dulu sering aku pake buat les tambahan di sekolah. Bhahaaha. Iseng aku pake, dan voillaaaaa masi muatttt lho. Wuakakaka it proves that my body is just like my body shape on elementary.
Saya suka heran deh, sama orang-orang yang ngatain saya gendut. Ektueli kalo kalian ngeliat saya kembenan mungkin kalian merasa tertampar betapa bodi saya seperti personil SNSD *yang salah operasi plastik*. Bahahahaa. Eh tapi serius ya, saya tak segendut yag kalian bayangin, mungkin karena pipi saya yang menonjol yang mendominasi muka saya, jadi stereotipnya saya gendut.
Lanjut ke lemari baju milik ibuk, nemuin beberapa baju jadul yang saya pikir belakangan ini malah sedang popular. Iyap, baju dengan motif bunga-bunga besar kecil itu ternyata uda ada sejak zaman azali dan booming lagi. Jadi inget guru sejarah saya dulu waktu SMA, beliau bilang "sejarah itu akan terus berulang". Dan kali ini mode jaman dulu pun bisa nge-in lagi dan malah semakin diminati. Iya, siklus itu emang selalu berputar ya.
Setelah puas mengobrak-abrik lemari, saya bebenah lemari yang isinya kertas-kertas campur baur dari segala jaman. Emang iya kok, ada yang udah usang banget, sampe kertasnya kekuningan kayak kitab Negarakertagama aja, trus ada ijazah-ijazah jadul2. Sengaja liat buku rapor saya dari SD dulu, dan mengamati, ternyata saya kecilnya ingusan banget ya. Metamofosisnya pun gak sempurna. 
Lets check this out.
Metamorfosis yang sungguh invalid, ibarat ulat yang mo jadi kupu-kupu eh sayapnya cuma jadi sebelah, begitulah saya. hahahahah gak ada imut-imutnya meeen.
si kanjeng mami semasa muda :D
Baru sadar ternyata rambut saya pendek terus itu di buku rapor. :| Bandingkan sama foto jadulnya ibuk deh, saya ini anak siapa? ha? ha? #gak nyantaii#
dari kiri atas ke kanan, 1.ijazah TK 2.rapor SD 3.rapor SMP 4.rapor SMA

Rabu, 04 Januari 2012

Sudut-sudut Penghabisanku

0 commentfootprint
Solo adalah tempat yang paling saya kangeni setelah Magelang :). Its my sweeeeetest escape.
Nah, kos Tisanda di jalan surya 1 no29,jebres, kentingan,  inilah tempat sehari-harinya saya nelen waktu bulet-bulet alias nongkrong gak ade matinye pokoknye #mengacungkan tiga jari# Temen2 kosnya juga rame2 aduhai, pokoknya gilak semua. Bikin betah. :))
Sederhana, tapi ngangenin.
ada satu foto yang tiap hari aku liatin, buat motivasi dan selaksa panjatan doa
Wondering, bagaimana rupa kamar saya ya sekarang? Kangen sudut-sudut penghabisanku.
mejabelajarnyadoraemon alias meja belajarserbaguna

tempat berkubang saya, sampe bulukan
pecah belah ketupat, looks messy

tampak depan
Mungkin suatu saat, ini akan menjadi tempat kenangan, sebuah saksi bisu dari perjalanan anak manusia. #beuuuuh, kangennnn solooo.
Entah mengapa saya suka membunuh waktu sendirian di dalam kamar kalo saya merasa nyaman, terlebih jika lagi baca buku, kayak pacar deh, gak mau diganggu kalo lagi beduaan ama novel. :))

Selasa, 03 Januari 2012

Cumulo Nimbus

2 commentfootprint
Ini postingan terinspirasi gara-gara sering ngeliat jejaring sosial teman yang dulu aku anggep gak suka blak-blakan di socmed soal pacarannya, tapi sekarang dia uda putus, dan kayaknya uda ada gandengan baru. :) Sepertinya dia sedang jatuh cinta dan aku belum pernah menemukan dia yang seperti ini sewaktu dengan yang "dulu-dulu" termasuk denganku (yaiyalaahhh).
Selamat ya you guys. :)
***


Saya pengen ngomong kata-kata yang tabu saya ucapkan.
Karena bikin gatal di lidah, untuk itu saya tulis saja.
Iya, "saya cinta kamu (!)" , tanpa repetisi dan tanda titik dibelakangnya, karena saya membubuhinya tanda seru untuk sebuah penegasan.

***

Tau gak? ternyata ada unsur ketidaksadaran dalam mencintai seseorang?
Atau hanya perasaanmu saja kamu mencintainya dengan setulus hati dan kau tak tahu bahwa kau sedang mencintainya? dan baru sadar ketika orang lain menyadarkanmu.
"kamu jatuh cinta ya?"
Kamu sendiri bingung menjawabnya,
Bagaimana sih jatuh cinta?
apa jatuh cinta itu, saat deg-deg.an yang amat sangat waktu ketemu dia?
apa jatuh cinta itu, serasa terbang tinggi saat dia membalas sapaanmu?
apa jatuh cinta itu, kamu berani malu demi dirinya mempersembahkan sebuah lagu bahkan suaramu saja fales?
apa jatuh cinta itu, ketika kamu diam-diam menguntit facebooknya dan menelanjangi semua aktivitasnya sampe beberapa tahun lalu?
apa jatuh cinta itu, kamu menjadi alay updet status melulu tentang sepiring cinta dan secangkir rindu?
apa jatuh cinta itu, mengubah profil nada dering ponsel khusus untuknya?
apa jatuh cinta itu, senyum2 sendiri membaca semua pesannya, bahkan saat dia hanya sms "hai, assalamualaikum"?
apa jatuh cinta itu, saat kamu sakit dan menuruti semua perkataannya?
apa jatuh cinta itu, kamu rela menunggu sampe dia selesai dengan aktivitasnya, padahal kau bilang menunggu itu pekerjaan yang membosankan?
apa jatuh cinta itu, ketika kamu loncat-loncat kegirangan saat ponselmu berdering, nomernya memanggil?
apa jatuh cinta itu, ketika kamu diam-diam mencuri fotonya dan menempelkannya di dinding kamarmu?
apa jatuh cinta itu, ketika kamu mandi dua kali lebih lama walau hanya akan bertemu dengannya selama 5menit?
apa jatuh cinta itu, gak bisa tidur gara-gara dia mondar-mandir di dalam kepalamu?
apa jatuh cinta itu, hatimu berdesir walau hanya melihat punggungnya yang bergerak menjauh?
apa jatuh cinta itu, saat kamu menjelma menjadi puisi mini di setiap ketikan tuts mu?
apa jatuh cinta itu, memasang fotonya menjadi wallpaper ponselmu?
apa jatuh cinta itu, ketika kamu termotivasi walau dia hanya bilang "yang semangat ya belajarnya"?
apa jatuh cinta itu, kamu mau memaavkan walau dia membuatmu tersiksa gara2 kecuekannya?
apa jatuh cinta itu, kamu cemburu tau dia masi berhubungan dengan mantannya?
apa jatuh cinta itu, kamu gak sadar mau "menunggu"nya meskipun dia tersirat bilang gak usah "menunggu"nya?
apa jatuh cinta itu, kamu diam-diam menangis tau rasanya rindu itu menyesakkan?
apa jatuh cinta itu, ketika senyummu memang benar-benar merekah seperti matahari?
apa jatuh cinta itu, mendengar suaranya saja membuatmu tertawa ceria?
apa jatuh cinta itu, harap-harap cemas menunggu balesan sms darinya?
apa jatuh cinta itu, saat kamu mencintainya tanpa sebuah alasan ?
apa jatuh cinta itu aaaaah saat kata-kata memang tak bisa mewakili segalanya.
Dan berkata "ya, aku memang jatuh cinta padamu".

Jatuh cinta diam-diam kepadamu, dengan sebongkah es yang berharap lumer dengan tatapanmu yang bersinar-sinar itu.
jatuh cinta diam-diam kepadamu, dengan sebuah pengharapan yang masih jauh untuk kurengkuh di atas langit sana.
jatuh cinta diam-diam kepadamu, dengan doa yang selalu kupanjatkan dalam sepertiga malamku.
jatuh cinta diam-diam kepadamu, seperti kata Raditya Dhika.
" ... pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap,
pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh.
orang yang jatuh cinta diam-diam akhirnya menerima. orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan yang kita inginkan bisa
jadi yang tidak kita sesungguhnya butuhkan. dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan.
orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian."


atau jatuh cinta itu seperti kata Moammar Emka :
"untuk apa jauh-jauh lagi mencari, sementara dalam dirimu saja aku sudah menemukan alasan hidup : bahagia bersamamu..
ini sudah benar-benar dari awal. aku mencintaimu tanpa tanda tanya":)

Kutulis saja, karena bilang cinta itu membuat gatal lidahku.



***

Note :
Kamu itu seperti awan Cumulo Nimbus. Aku merasa kamu terlihat sangat dekat, tapi ternyata tak bisa kurengkuh.


Minggu, 01 Januari 2012

Your Life is an Adventure

0 commentfootprint
Ini postingan blog saya yang pertama di 2012.

Owyeah, helloo universe, it must be a ridiculous joke when it goes the end of the world! its so damn creepy hell.
Tadi malem saya sama beberapa anak kos pergi ke Car Free Nite, acara yang pertama kali diadakan dengan konsep mirip Car Free Day di hari minggu hanya beda waktu aja. Sempat saya terdiam di tengah kerumunan orang-orang yang lalu lalang tak peduli dan terus termobilisasi ini, di tengah-tengah jalan utama Slamet Riyadi sebuah saksi pemikiran atas suatu "kalam" , beginikah suasana padang Masyar kelak? Ribuan orang tumpah ruah di suatu padang terbuka menunggu justifikasi kehidupannya selama ini.
Hanya saja mungkin semua orang akan menjadi orang asing, tak kenal dan bingung.
Seperti aku di malam itu. Merasa asing ditengah keramaian, bingung, dan tiba-tiba teringat seseorang puluhan kilometer dari jarakku, reflek menggapai hp dan mengirim pesan kepadanya, "aku rindu padamu".
***

Waktu itu egois ya, maunya menang sendiri, dia berputar tanpa peduli subyek mana yang ingin sesekali memutarnya atau memajukan atau bahkan menghentikan. Sungguh, waktu itu egois. Gak perasaan, apatis. Atau kita yang terlalu apatis dengan waktu sampai2 gak sadar sudah sejauh inikah kita menyelami waktu?

Aku kembali termenung.
Apa yang kudapat dari hidup belasan taun yang lalu? Buanyaaaaak, tak terhingga, tak terhitung, undefinitely.
Apa balasan dariku untuk Sang Pemberi Waktu? Kukira aku harus belajar banyak bersyukur.

Tak perlu menunggu akhir tahun untuk membuat resolusi, emang seharusnya setiap kita menyadari ada kekurangan ya as soon as possible buat cari resolusinya. Tuhan itu Maha Baik lho, entah sudah ribuan kali caraNya menyadarkanku bahwa memang aku benar-benar tak sendiri.
Dari perjalanan hidupku yang lalu, hikmah yang selalu kupetik adalah selalu ada kemudahan setelah adanya kesulitan, selalu ada ke-lapang-an setelah kesempitan.
Dulu waktu aku lulus SD, pengen banget masuk SMP favorit di kota.ku, kau tahu jawaban Tuhan apa? Aku ditolak. Sakit memang, sempat aku ngedrop ngambek gak mau sekolah, terlebih ketika ortu memutuskan memasukkanku pada madrasah tsanawiyah negeri, sekolah setaraf smp berbasis kurikulum agama. Nyesek rasanya. Apalagi pada umumnya, banyak dari mereka memandang sebelah mata sekolah agama begitu, padahal kalo kalian tahu betapa kerennya lho orang2 yang bisa menyeimbangkan ilmu dunia dan akhirat itu. itu gak gampang, bro! Ketika aku harus dijejali ilmu-ilmu umum ditambah harus mengerti yang namanya fiqih, berkutat dengan nahwu,shorof, belajar fi'il-fi'il semacam tenses yang dua kali lipat lebih sulit, belajar sejarah kebudayaan islam, belajar hadist2 dan kalam-kalamNya.
buku alumni SMAN 1 Magelang 2009

Disisi lain, ketika mereka banyak yang mengunderestimatekanku, kugantung 5cm sebuah impian dari jidatku. Untuk sebuah motivasi bahwa aku juga mampu seperti mereka. Tuhan memberikan tanganNya lewat peringkat yang memuaskan dan beasiswa yang kuperoleh. Hingga akhirnya, aku diterima di SMA favorite, dimana aku pertama kalinya melihat sebuah tangis bangga dari ibukku ketika namaku tertera sebagai siswa disitu. Kini 5cm impian itu sudah teralbumkan dalam "Unvergesslich Bedeutung".
Semasa SMA pun tak semua inginku terkabulkan,
dulu waktu kenaikan kelas 2 ada program penjurusan, dimana sejak kecil aku selalu mencita-citakan menjadi seorang insinyur pertanian, hampir disetiap ku menulis biodata yang sering dikelilingkan anak-anak SD dengan kertas binder lucu-lucu, dibaris cita-cita = Insinyur pertanian. Entah mengapa aku sangat tertarik mendalami tanaman. Ah, cita-cita anak SD. :") .Aku berusaha keras agar bisa masuk ke IPA. Lagi-lagi, aku tertolak. Hanya karena beberapa buah bilangan angka yang kurang. Ngedown lagi, apa maksudnya ini? Aku harus menelan pil pahit lagi. Jamu brotowali.lah paitnyaa.
Ternyata ada hikmahnya juga, Tuhan memberikanku sesuatu yang tak kuduga dalam list impianku, semua berasa menyenangkan. :)
kompetisi di UPN, bersama mas LO, ari naibaho :)
Beasiswa dan beberapa piala yang disumbangkan, bahkan dua diantaranya aku ambil dan tak kukembalikan ke sekolah, buahahaah #peace. Ini sungguh di luar ekspetasi.Aku tak pernah membayangkan bahkan memimpikannya. SMA itu emang bener2 masa-masa yang paling terkenang. :")
Dari beberapa kejadian yang kualami, Tuhan itu memang membuktikan dengan banyak cara bahwa kita nggak pernah benar-benar sendirian. :)
Sekarang, sejarah apa lagi yang ingin kuukir di tahun 2012 ini?
Oya, jangan pernah iri dengan keberhasilan orang lain, karena Tuhan memberikan jalan yang tak pernah sama untuk kamu karena setiap individu itu istimewa, unik dan agar hanya kamu yang mempunyai, ayo lets find ur way. :)

"Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Berprasangka baiklah kepada Tuhanmu :)"

Eniwei, selamat ulang tahun 1 Januari all of youuu. :)
 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template