Selasa, 23 November 2010

Another Galau

Aku berharap suatu kali ada pangeran berkuda putih menjemputku dan membawaku ke istananya yang megah di tengah kota. Dia mengajakku berdansa, memukaukan segenap mata yang memandang.
Itu duuuuluuuuuu ketika aku belum terperosok pada lubang realitas yang menjerumuskan imajinasi liarku. Kini tak ada imajinasi yang mengoyak, mengejar sang empunya untuk menuntaskan cerita yang kadang tersendat. Entah kenapa di setiap cerita imajinasiku aku selalu memosisikan diriku sebagai upik abu yang malang. Belakangan baru kusadari secara tak sengaja bahwa hidup jika kau ingin menang ada yang harus diperjuangkan dan itu tidak mudah. Seperti halnya upik abu yang malang yang pada akhir cerita akan mendapatkan 'happily ever afternya'.
Kembali ke lubang realita, kini hanya ada aku, lubang hidungku yang masih berfungsi, kaki yang masih berjalan ke kampus, otakku yang memikirkan segudang tuntutan perkuliahan dan masih banyak lagi tanpa imajinasi yang berkeliaran. Kenapa doraemon tak nyata? kenapa tidak ada hewan bespesies pokemon? pahlawan bertopeng? power puff girl? spiderman?
kemana mereka semua?
bisakah para imajiner itu membuat makhluk2 ciptaanya itu benar2 nyata?

Aku ingin bertanya tentang hal konsepsi tuhan. Tapi menurut agamaku itu hal yang sangat-sangat-tabu-mempertanyakan-tentang-keberadaan-tuhan. Aku hanya ingin bercakap, bagaimana Dia menciptakan dunia 'mainanNya'. lihat sekelilingmu,how amazing. Tapi bisakah manusia menciptakan yang sama persis sepermilinya apa yang tuhan ciptakan? nonsense! Mungkin aku bertanya dan menjawab pertanyaanku sendiri mengapa para tokoh imajinasi itu tak bisa terealisasi, ya karena manusia itu bukan tuhan.

hal ini kembali menggelitikku, bagaimana para atheis itu bisa mendoktrinkan dirinya bahwa tuhan itu tak ada?





Aku sedang galau. Jangan bertanya kenapa. Karena aku pun tak tahu. Dan sangat berterimakasih untuk tidak bertanya.

0 commentfootprint:

 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template