Kamis, 26 Mei 2011

Secangkir penuh Pikiran

I don't believe in coincidence, my friend said.
Apakah ini kebetulan? Aku selalu saja menemukan sesuatu terartefakkan ke dalam lembaran pulp.
Sebuah catatan dengan tulisan agak mengabur, miring-miring, ditulis dengan pensil mekanik dan corat-coretan dimana-mana dalam bagiannya.
Aku meragu jika aku yang menulisnya sendiri, akankah?
Coba dibaca :

" Bukan
Ini bukan puisi, sajak, prosa
Syair, gurindam, terlebih opantun jenaka
Kau lihat?
Ini adalah sebuah cangkir
Secangkir penuh pikiranku
Aku muntahkan dari
Otak karatku yang berjubel
Kau lihat?
Ada ampas yang menggenang di atasnya
Seperti sensasi
Ketika kau
Mereguk hangat hangat kopi tubruk
Itu
Masa laluku
Sekarang kau lihat ini?
Ini adalah sebuah teko
Seteko penuh akal dan perasaanku
Yang kuaduk dengan sendok kepercayaan
Kutuang pada gelas gelas yang kehausan
Itu
Sekarang dan masa depanku ".

1 commentfootprint:

 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template