Kamis, 02 Februari 2012

Sebuah "Ruang Tunggu"

"I could stay awake just to hear you breathing 
Watch you smile while you are sleeping 
While you're far away dreaming 
I could spend my life in this sweet surrender 
I could stay lost in this moment forever 
Every moment spent with you is a moment I treasure 
Don't wanna close my eyes 
I don't wanna to fall asleep 
Cause I'd miss you baby 
And I don't want to miss a thing 
Cause even when I dream of you 
The sweetest dream will never do 
I'd still miss you baby 
And I don't want to miss a thing 
Lying close to you feeling your heart beating 
And I'm wondering what's your dreaming 
Wondering if it's me you're seeing 
Then I kiss your eyes 
And thank God we're together 
I just wanna stay with you in this moment forever 
Forever and ever "_aerosmith_

Sebuah alunan lagu menyesaki syaraf telingaku, menari dengan indah dalam sudut sudut kosong otakku, dan keluar dalam baluran suara sumbang sekedar mengisi kehampaan akut dalam "ruang tunggu" ini.
Aku berada dalam sebuah "ruang tunggu". Menelusuri titian detik yang berjalan tanpa memedulikan.
Ada suara yang memekakkan, hanya 45 derajat ku tengok lalu aku masi tenggelam dalam penungguanku. Aku sedang menunggu.
Ada suara berisik yang gemerisik, lagi, ku tengok 45 derajat lebih sedikit tuk sekedar tahu apa yang terjadi.
Dan Lagi, aku tak peduli.
Tiba-tiba ada yang menjegal kakiku, kulihat kaki jenjang seputih susu dengan mata menyelidik menatapku. Ku balas tatapannnya dengan jengah. Aku malas tuk meladeni. Lagi, aku tak peduli. Ku biarkan dia menggonggong sampai tekak di tenggorokannya putus. Wanita itu berjalan menjauhi masi dengan mulutnya yang berjejalan kata-kata makian.
Datang seorang wajah tampan rupawan, duduk menemani di sampingku, wajahnya manis merayu. Dia menyodorkan sebuket janji manis dan sebatang kesetiaan yang katanya rasa coklat.
Aku hanya melirik, tak tertarik. Karena ku tahu dia sedang memakai topeng.
Lepaskan saja topengnya, maka kan kau lihat hatinya yang bopeng dimana-mana karena pengkhianatannya sendiri terhadap wanita-wanita di luar sana. Ah, dasar playboy!
Melihatku tak tertarik dia mundur perlahan, lalu menghilang dalam sebuah lorong gelap. Enyah saja, ku ingin gelapnya menelannya bulat-bulat sampai aku nyaris tak melihat ujung hidungnya sekalipun. Aku jengah dengan orang semacam itu.

Kembali dalam penungguanku. Yang ku tahu aku hanya ingin berkonsentrasi penuh, dalam "ruang tunggu" ini. Menunggu seseorang yang sedang berjuang di luar sana.
Ku menunggu bukan berarti aku juga tak berjuang. Kau lihat tadi sayang, seberapa banyak yang hilir mudik menggangguku konsentrasiku?
Ya, aku berjuang untuk tetap berkonsentrasi menunggu, menunggu kamu. :)

***

Percayalah. :) Biarkan waktu yang bergulir maju tinggalkan masa lalu yang kelabu dan mengharubiru , tutup buku yang berdebu dan buka lembaran baru. 

0 commentfootprint:

 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template