Kamis, 02 Agustus 2012

.. let the time pass me by...

Kapan aku gak random? Retoris.
***
Semingguan lebih ini ada dua hal berpengaruh dalam hidupku yang hilang. Yang satunya 'melepaskan diri' sedangkan yang satunya saya yang 'melepaskan diri'. Sama-sama kehilangan tapi berdampak yang berbeda.
Hari ini saya memutuskan suatu hal yang mungkin atau tidak akan berdampak ke depannya.
Tapi, itulah keputusanku. Mau tidak mau harus bisa mengambil konsekuensi dan resiko ditanggung penumpang.
Sudah sedari tadi malam migrain kambuh dan leher kepala rasanya mau copot, panas. Itu tanda-tandanya aku lagi depresi. T.T
Dan finalnya, tadi pagi jadi tidak nafsu sahur, sedini hari itu cuma bisa nangis, setelah mengalami pergulatan batin dan adu argumen dengan ibuk, aku memutuskan pulang Magelang.
Dengan mata sembap dan perut yang tidak diisi makanan sahur tadi. Panggil aku out of mind, hiyaa pulang dengan beraninya mengendarai motor. Sarap!
Buat aku gak masalah sih, filosofinya pulang pake kendaraan sendiri bukan ngebis itu adalah kamu menyetir jalan hidupmu sendiri, dengan mindmapmu sendiri, persoalan ngebut atau tidaknya itu tergantung mood, pelan atau tidaknya progresif hidupmu ya cuma kamu yang bisa mengendalikan. Yeah, thats point.
Sepanjang jalan dengan durasi waktu yang cukul lama, selalu membuat otakku berhasil melakukan suatu konsesus dengan dirinya sendiri. Haha semacam melakukan perbincangan kemudian direnungkan dan dilemparkan selayang pandang pada awan yang bergumul-gumul seperti bulu domba itu.
Kalo Rieke Dyah Pitaloka menyebutnya Renungan Kloset, aku menyebutnya Renungan Cumulo Nimbus. Karena 'toilet' yang aku gunakan adalah suatu dimensi ruang yang triliunan lebih besar dari toilet 2x3 pada umumnya. Langit.
Tadi di jalan ngliat suatu pandangan yang bikin trenyuh. Seorang bapak-bapak tua renta yang menitih sepeda tua yang dimuati puluhan kompor tungku atau 'anglo'. Tepat di sampingku arah pukul 10 ketika bangjo bersungut aBANG. Dikekelilingi motor yang berhenti, membuat bapak2 tua itu tak ubahnya pemain sirkus dengan kedua tangan kecilnya memegang ujung belakang sepeda dengan tetap mempertahankan keseimbangan sepedanya agar tak terhuyung ke samping dan memecah semua calon rejekinya itu. Demi allah, saya nangis. Untung ditutupi helm. Ya Allah, jadikan hamba manusia yang selalu bersyukur atas segala pemberianMu, ada orang yang jauh belum beruntung yang semacam bapak tadi menitih sepeda jalan kaki panas-panas menjual anglo yang belum tentu laku karena sedikit juga mungkin masyarakat yang sudah tidak menggunakan kompor tanah liat itu.
Kadang perjalanan yang begini ini yang bikin saya bisa melihat, merenungi dan mengambil feedback berupa tamparan kalo hidup itu emang gak semudah yang diomongi pria paruh baya yang sering berkata 'SalamSuper' itu. Hey, liat deh keluar, ke jalan-jalan atau tempat-tempat yang hanya berdindingkan kerdus, liat masih nafsu gak buat nelen makan atau mau nambah beli gadget atau hadiah mobil mewah?
Pret.
Rasanya pengen banget bilang, "mpun mbah, teng ndalem mawon, lenggah ingkang lincak sambi dolanan kalih wayah, mboten usah khawatirke rejeki, gusti allah maha kuwoso."
aku berusaha mengilustrasikan mbah2 tadi, tapi kayake #failed , panggil Keenan 3kali. Butuh bantuan nih Nan! 
Tapi apa daya, secepat bangjo berganti warna secepat itu pula bunyi klakson motor yang mengharuskanku harus melaju. Aku pun penuh papa. Ini yang kadang sering muncul bayangan, impian, kalo aku harus sukses, kebahagiaan seseorang akan lebih berarti jka orang lain merasakan kebahagiaan kita juga. Tau cerita raja Midas? Dongeng yang menceritakan seorang raja yang apabila menyentuh sesuatu semuanya menjadi emas. Yang pada akhirnya menjadi tidak bahagia dari sumber kebahagiaan yang dianggapnya semula. Lha meh urip mbek sopo nek sakabehane dadi emas. Karena tidak ada orang lain yang turut merasakan kebahagiaan yang sama. :')
Aku punya satu impian dimana orang-orang di sekelilingku ikut tersenyum atas kehadiranku. 
Ini postingan di mading Shoutout kamar kos sejak sebulan lalu.
Mari kita tundukkan kepala bersama2 semoga tercapai. #malaikatlewat

Sekarang buka hari baru dengan passion baru.  Bismillah...... let the time pass me by ...

0 commentfootprint:

 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template