Senin, 12 Maret 2012

Menemukan sebuah Pendulum

Aku seperti menemukan sebuah pendulum. Yang membuat alam bawah sadarku melakukan hal-hal irrasional yang menunjukkan "ketidakeksistenanku" terhadap diriku sendiri, ada yang mengontrol atas diriku selain "saya". Seperti mewakili sebuah pernyataan : "Ini bukan saya banget". 
Entah tak terhitung, aku meneteskan air mata terharu tuk sekedar membaca beberapa paragraf atau beberapa baris yang kau ketik, mengelabui tingginya egoku selama ini yang enggan diruntuhkan hanya tuk sekedar "kata-kata syahdu" yang membujuk?
Saya yang sedang bukan "saya", atau kau memang sebuah magnet pendulum?
Membuat pemantik dalam hati ini konyol tak berfungsi, mlempem, dengan kehadiranmu yang menyejukkan. Yang mungkin dulu, pemantik ini sering berkobar-kobar, mudah tersulut walau se-crek api kecil.
Saya yang sedang bukan "saya", atau kamu memang sebuah magnet pendulum?
Membuatku tertawa, walau itu tak lucu? Entah, mendengar suaramu saja membuatku tersenyum simpul atau mengikik kuda. Yang membuatmu berjengit heran, dan sering bertanya , "Apanya to yang lucu, kok tiba2 ketawa sendiri?"
Saya yang sedang bukan "saya", atau kamu memang sebuah magnet pendulum?
Membuatku seakan mengikuti setiap dentangan gerik kanan-kiri.mu. Walau sesumbar suara disekelilingku sering berusaha mengecoh membuyarkan perhatianku. Tik tok tik tok tik tok.


Penasaran, siapa Hypnoterapist Maha Hebat itu yang menggerakkan "pendulum" sepertimu? #meliriklangit

Dear you, aku sedang menatap sebuah pendulum.



0 commentfootprint:

 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template