Kamis, 01 Maret 2012

Secangkir Siang yang Panas Mengepul

Mungkin kota ini tak terlalu cocok untuk seorang manusia yang selalu mengeluh akan ultraviolet yang berlebihan.
Solo, sebuah kota yang ditempuh sekitar 3-4jam dari magelang, kota kelahiranku.
Seakan matahari sedang membuka garage sale besar-besaran pada pengunjung yang ingin berbelanja pigmen kulit coklat.
Siangnya yang mampu mendidihkan sekujur darahku, berimbas dengan tangan yang tak berhenti mengetik mengumpat pada akun microblogging twitter.
Tuhan, ini ekornya neraka atau memang naga-naga nerakaMu sedang menyemburkan lidah apinya?
Otakku sejenak mampet. Niat hati ingin menulis bualan tugas yang tak kupahami seluruhnya, apa daya panasnya siang ini ikut melumerkan ide-ide yang tadi sempat berjejalan untuk dimuntahkan. Hilang. Menguap seperti air dalam ketel yang dipanasi terlalu lama. Tak berbekas.
ah, al-Quran saja tak memungkiri, manusia itu memang diciptakan penuh keluh kesah.

0 commentfootprint:

 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template