rindu itu hanya sebatas tembok yang berdiri bersisihan.
tiap jengkalnya yang mendinginkan
memantul pada sudut-sudut lembap yang terasingkan
dirayapi oleh cendawan dan lumut yang menggoreskan
kenapa tak kita robohkan saja tembok itu?
dan mulai saling menatap?
Iya, mataku dan matamu
terlihat sebuah kerinduan tanpa batas yang terpancar
0 commentfootprint:
Posting Komentar