Sabtu, 06 Agustus 2011

Everything What I've Heard, Seen, Felt And Read #2

7. Mantan. he, kenapa tertawa? iya, bilang saja ini melankolis. Memang. Endread saja kalo tidak ingin penglihatanmu terganjal sampah. haha sarkas. hemm maav beri waktu untuk mengungkapkannya dengan halus. Begini, sebaik apapun mantan anda, setampan rupawan apapun dia, seroyal apa yang dia beri, sesempurna apa pun dia yang pernah anda anggap. Mantan tetap mantan. Itu hal sentimentil yang pernah ada.
Lebih baik anda sebisa mungkin memaksimalisasi jarak dan meminimalisasi kontak. Bukan untuk menjauhi dan memtuskan silaturrahmi, hanya untuk menjaga perasaan agar tidak terlalu tergerus. Meskipun saya baru 2kali pengalaman, tapi cukup taulah dan cukuplah lubang menganga tak perlu diperlebar. Saya mafhum dan sangat paham,lelaki itu makhluk inkonsisten yang pernah ada pertama dan keduanya adalah bunglon. -,-"
Lain di mulut lain di hati, lain hari lain omongan, lain ladang lain perempuan. Taukah anda bung, anda berhadapan dengan perempuan yang menjaga baik omongan? Ow perlu saya share apa yang pernah anda katakan? Silahkan buat imej anda sesimpatik mungkin di hadapan oranglain, silahkan berperan sesaint mungkin, saya tak peduli bung. Saya juga tak ingin egois mengharapkan anda tetap menjaga hati anda untuk saya. Karena suatu kali yakin seratus persen anda pasti sudah berpaling. Tapi perlukah anda harus berkata begini dulu ?" meskipun kita pisah, bukan berarti aku tak sayang lagi,, keadaan yang memaksa begitu" ingat 11 juni di mobil sebelum kejadian membuat saya terababil sepanjang masa itu!? Sebelum anda memutuskan saya sepihak dengan alasan yang membuat saya tak terlalu memahaminya. :(
"mungkin butuh waktu...aku hanya akan menunggu dijodohkan saja" apa itu?? INGETTT???? lelaki, saya mohon jaga omongan anda. ah sudahlah tiada guna. Im just human being, mungkin terlalu subjektif saja. Sudah terlalu banyak yang tak bisa saya verbalkan. Ini darah sudah mendidih. Ini katup sudah hilang engselnya. Ini gelembung pink sudah pecah. Saya hargai usaha anda untuk keep contact, saya hanya bisa membatasi. Silahkan lakukan apa yang anda ingin lakukan, sudah bukan urusan saya, saya pun tak akan mengungkit2 kata2 apa yg pernah anda ucapkan. Semoga ini menjadi note terakhir, tak ingin membuat anda GEER karena selalu saya omongin sama hati saya. ENDCHAT. Ayo mulai berdamai pada sendiri.
8. Baru saya memahami ternyata kangen tidak harus menggunakan perasaan. Mengingat kejadian masa lampau itu cukup membuat otak berkonspirasi mengetik capslock kata KANGEN. Bisa saja otak tak perlu mengabari hati yang letaknya ribuan mil pembuluh darah dibawahnya. Si Kangen gak perlu ngabari si Sayang buat direalisasikan. Ini yang pernah anda bilang , "aku kangen tapi rasanya udah biasa aja, flat". Entah kepada siapa anda bilang seperti itu, tanyakan pada diri anda. Saya hanya belajar dari anda. :)
9. Entah saya harus senang atau sedih, ibu saya mempunyai kriteria menantu idamannya sendiri. Berulang kali saya mencoba memahaminya, semakin keras ibu saya mempertahankan argumennya. Mungkin beliau menginginkan terbaik untuk anaknya, tak ingin anaknya disakiti atau terlebih ibu saya tak ingin dirinya kecewa. Ini menyangkut keluarga.
10.I just need the time. Berulang2 kalimat itu saya rapalkan dalam benak. Ini pernah terjadi, harus mampu melaluinya lagi. Sebelum ini pun butuh waktu bertahun-tahun untuk sama sekali tak peduli, saya akan sabar menanti tahun itu datang. Atau lebih cepat lebih baik.
11. ah, Nazaruddin belum ditangkap juga.

Mencoba objektif itu sulit. AF

0 commentfootprint:

 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template