Sabtu, 20 Agustus 2011

Sebuah Catatan Kecil tentang Kematian

Dini hari menjelang subuh. Sebuah sms yang sangat menyentak kesadaranku yang mungkin baru 5 watt sehabis bangun tidur beranjak untuk sahur.
Kabar lelayu. Tak persis paham aku sama orang yang baru saja dikabarkan meninggal karena kecelakaan itu. Hanya saja, orang itu pernah mampir sebentar, bukan mampir sebenarnya hanya mengentuk dari luar lalu pergi. Itu dulu. Sewaktu aku pernah mengenalnya dalam suatu ajang kompetisi antar SMA.
Bahkan  dia mungkin lupa namaku atau tak tahu namaku. Tapi sempatlah kita chatting dan mengulas sedikit cerita akan hari dimana kita pernah bersua. Sungguh aku tak begitu mengenalnya. Kematian serasa begitu nyata, yang ku tahu dia orangnya lucu, pintar dan sedikit menggemaskan. Oh my, dasar! -,-"
Begitu muda.  Kematian tak mengenal umur. Aku masi saja tak percaya. Selama ini konsep yang tak sengaja tertanam tentang kematian adalah karena memang sudah lanjut usia, atau sakit sekarat2nya.
Hal ini sangat mengganggu pikiranku.
Bagaimana rasanya mati?
Bagaimana reaksi orang2 di sekitarku akan kematianku?
Akankah mereka merasa kehilangan atau hanya menganggap kabar kematian sebagai angin lalu?
Sungguh ini sangat mengusik.
Aku jadi merasa tak begitu siap untuk "dipanggil".
Entahlah. Jujur, tiba2 aku merasa sedih.
Entah kapan, aku hanya akan menjadi seonggok tulang belulang bau bercampur tanah. Yang hanya akan dikunjungi setaun sekali atau bahkan nisan bertuan itu hanya akan menjadi sebuah simbol ketakutan bagi yang melewatinya. Mereka tak tahu, bahwa pemiliknya dulu mempunyai sebuah kehidupan yang tak pernah mereka kira.
Aku hanya ingin mati, meninggalkan seulas senyum ketika mereka mengingatku, atau setidaknya air mata gembira karena pernah mengenalku. Bukan duka yang berkepanjangan mengingat kenapa aku harus pergi.
Tuhan, semoga Engkau memberikan umurku yang bermanfaat bagiku sendiri, orang lain dan untuk kehidupanku setelah ku mati.
amin Ya rabbal alamin.
Untuk that unknown friend yang sudah berpulang semoga kamu mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya. Amin.


Ich möchte etwas Besonderes sein oder ich möchte mit einer speziellen Matrize.

0 commentfootprint:

 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template