Minggu, 07 Agustus 2011

Tak kan Pernah Tahu

Manusia tak kan pernah tahu
apa yang hari ini dia genggam akankah selamanya ada atau detik berikutnya aus
hari ini aku menyadarinya, begitu nyata
di depan mataku, setidaknya di depan goresan digital yang kau tulis dengan bungah itu
bukan hanya yang aku genggam terlebih yang kusimpan, begitu luluh lantak
tanganku bergetar hebat bak efek gempa bumi skala ratus richter
dengan episentrum dari dalam "sini"
tanganku dingin membeku, ratusan es balok menhujaninya
hanya berselang 8 minggu???
ketika deretan kata itu kau tulis dengan sumringah
"aku mencintaimu"
entah tertuju kepada siapa, apa dan dan dan
ah kenapa tulisan ini berhenti di kata dan???


seketika aku merasa menyesal
kenapa kau dulu pernah mengucapkannya kepadaku??
tak taukah rasanya aku begitu sakiiit ketika ucapan itu tak lagi bermakna?
bermakna kepadaku,
begini ternyata,
begini perasaan perempuan sebelum aku ketika melihatmu denganku waktu itu,
sekarang aku tau posisinya,
tak sepantasnya perempuan sebelum aku menyalahkan aku dan begitu juga sebaliknya, tak sepantasnya aku menyalahkan perempuan setelah aku,
apa salah dia?
apa salah aku?
apa salah mereka?
wahai pengiris hati, puaskah kini pencarianmu selama ini?
sungguh terimakasi atas ribuan detik yang sia2,
biar, biar, memang ini sia2
setelah kau telanjangi hatiku dan kau pergi,
kau pergi
kau p e r g i
kau pergi begitu saja
seperti tindakan kriminal bukan?

kenapa aku harus membutuhkan waktu lama setiap memmperbaikinya?
sedangkan mereka hanya sekelebatan detik tuk melupa?
ini gak adil buatku :'(



Tuhan, tolong saya dipermainkan perasaan :(
tak kan pernah tau akan seperti ini ketika aku di 16 Oktober 2010.


dari air mataku yang tak berhenti
di tulis dengan sembilu bertinta darah
seorang gadis muda yang  labil :(

1 commentfootprint:

A Walk to Remember mengatakan...

bener2 remuk. oke tuhan, cukup tau.

 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template