Senin, 08 Agustus 2011

Melawan Angin

Saya mempunyai habit baru sekarang. Sebenarnya bukan hal baru juga. Setiap pulang dari Solo pun hal pertama yang saya lakukan jika keluar rumah tepatnya. Melawan Angin. Melaju dengan kecepatan maksimum yang bisa saya lakukan dengan motor matic hitam yang tak lagi rupawan. Atau kadang berlomba dengan siput yang seraya mengejek saya dengan benak yang terurai tak menentu.
Saya suka, ketika libasan angin mengenai jilbab yang membuatnya seperti geraian bendera merah putih yang dikerek di musin kemarau, senin kamis berkibarnya. Saya suka, seperti semua pikiran yang menjejali bilik memoriku ini terbang bersama angin dan menyisakan kehampaan yang luar biasa hebat hingga kadang saya limbung kemanakah arah jalan yang kutelusuri. Tapi saya suka. 
Melaju dengan kecepatan maksimum itu suatu kenikmatan tersendiri bagi saya, saya bebas berekspresi bagaimana bertindak dengan tanpa menghiraukan siapa kanan kiri yang menyalak klaksonnya. Ini yang saya butuhkan suatu kesendirian yang menyelimuti, mengurai kata yang kadang membuat saya bermimik dan berdialog sendiri. Kadang tersenyum, merutuk, bahkan menitikan air mata, tak sampai ku berani berteriak di tengah jalan, tak kerenlah dikejar2 polisi dan digiring ke RSJ ditatap bak diarak. oh...
Atau melaju dengan kecepatan yang bisa ditandingi seekor cheetah merangkak sekalipun, ini membuat saya lebih jeli memperhatikan bagaimana sebuah kehidupan itu melaju dengan percepatan yang orang lain tak hiraukan. Pedulikah seorang pengendara dengan seorang bapak yang berjalan itu, atau gelembung2 sabun yang dibuat tukang gelembung, atau dua sejoli yang asyik masyuk mojok di bawah patung, penjaja di pinggir jalan atau pasar monopolistik dadakan di pusat kota yang hanya ramdhan ada? Dinamika. Lihat, resapi, kehidupan terbentuk dari berbagai macam spektrum warna.  oh...
Ini yang membuat saya semakin jatuh cinta. Sore hari di kota magelang, dengan hiasan merah jingganya dan angin yang memburu sangatlah pas untuk Melawan Angin.
Melawan segenap luka yang menggerogoti, menyeret paksa keluar dari palung yang melabirin, dan memburunya tuk dihempaskan angin yang terbentuk dari luapan emosi dan kecepatan si matic . Aku suka Melawan Angin ini.

0 commentfootprint:

 

A Walk to Remember Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template